Suasana Asyik di Kota Santri, Pandeglang
Pandeglang telah dikenal sebagai Kota Santri atau Seribu
Ulama Satu Juta Santri. Bukan hanya karena banyaknya Pondok Pesantren hingga ke
pelosok desa, namun memang kebudayaan yang tumbuh disana selalu berpedoman pada
nilai-nilai keagamaan. Peninggalan sejarah syiar Islam juga menjadi wisata
ziarah disana.
Santri menuntut ilmu di Pondok Pesantren untuk dididik oleh
para Ulama agar menjadi orang-orang yang mulia, karena tinggi akhlaknya.
Tarmizi, alumnus salah satu pondok pesantren di Pandeglang
mengungkapkan tentang bagaimana suasana belajar agama saat ia menjadi Santri.
“Waktu saya mondok di Pandeglang, lingkungannya sangat
tenang dan cocok untuk belajar. Rasanya jauh berbeda dari tempat tinggal asli
saya di Ibukota,” kata Tarmizi, Kamis (25/06/2015).
Suasana religius dibangun dalam lingkungan pendidikan di
Pandeglang. Misal, adanya alunan sholawat Nabi, pengajian malam jum’atan,
tawassul, dzikir bersama dan berbagai kegiatan islami lainnya.
“Kira-kira seperti lirik lagu yang berjudul kota santrilah.
Tiap pagi dan sore hari, muda mudi berbusana rapi dan menyandang kitab suci
untuk mengaji dan belajar agama,” tambahnya.
Sebagai pemuda yang pernah belajar di Pandeglang, Tarmizi
memiliki kesan mendalam dan pengalaman yang mengasyikkan selama disana.
“Hal yang juga saya rindukan ialah meriahnya perayaan,
seperti Maulid Nabi dan Isra Mi’raj. Apalagi di bulan Ramadhan, asyik sekali
menabuh bedug menjelang Idul Fitri bersama teman-teman. Bedug itu alat musik
utama disana dan bahkan ada kesenian lokal yang bernama rampak bedug,”
terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar