Senin, 29 Juni 2015

Suasana Asyik di Kota Santri, Pandeglang

Suasana Asyik di Kota Santri, Pandeglang

Pandeglang telah dikenal sebagai Kota Santri atau Seribu Ulama Satu Juta Santri. Bukan hanya karena banyaknya Pondok Pesantren hingga ke pelosok desa, namun memang kebudayaan yang tumbuh disana selalu berpedoman pada nilai-nilai keagamaan. Peninggalan sejarah syiar Islam juga menjadi wisata ziarah disana.
Santri menuntut ilmu di Pondok Pesantren untuk dididik oleh para Ulama agar menjadi orang-orang yang mulia, karena tinggi akhlaknya.
Tarmizi, alumnus salah satu pondok pesantren di Pandeglang mengungkapkan tentang bagaimana suasana belajar agama saat ia menjadi Santri.
“Waktu saya mondok di Pandeglang, lingkungannya sangat tenang dan cocok untuk belajar. Rasanya jauh berbeda dari tempat tinggal asli saya di Ibukota,” kata Tarmizi, Kamis (25/06/2015).
Suasana religius dibangun dalam lingkungan pendidikan di Pandeglang. Misal, adanya alunan sholawat Nabi, pengajian malam jum’atan, tawassul, dzikir bersama dan berbagai kegiatan islami lainnya.
“Kira-kira seperti lirik lagu yang berjudul kota santrilah. Tiap pagi dan sore hari, muda mudi berbusana rapi dan menyandang kitab suci untuk mengaji dan belajar agama,” tambahnya.
Sebagai pemuda yang pernah belajar di Pandeglang, Tarmizi memiliki kesan mendalam dan pengalaman yang mengasyikkan selama disana.
“Hal yang juga saya rindukan ialah meriahnya perayaan, seperti Maulid Nabi dan Isra Mi’raj. Apalagi di bulan Ramadhan, asyik sekali menabuh bedug menjelang Idul Fitri bersama teman-teman. Bedug itu alat musik utama disana dan bahkan ada kesenian lokal yang bernama rampak bedug,” terangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar